Delvia Andrini, S.Pd, M.M
Menurut keterangan Ibnu Abbas r.a Rasulullah saw pernah bersabda:
Ada dua nikmat yang sering disia-siakan oleh kebanyakan manusia, yaitu kesehatan dan
kesempatan. HR. Bukhari dll
Islam sangat menghargai waktu dan menekankan pada umatnya agar menghargai waktu itu menurut yang semestinya.
Islam mendidik kita untuk menghargai waktu karena waktu itu adalah modal yang termahal dalam kehidupan kita. Dengan penuh keadilan Allah memberikan waktu yang sama dan merata pada setiap manusia, yaitu sama-sama dua puluh empat jam dalam sehari semalam, tinggal bagi kita lagi untuk pandai-pandai mengelola waktu tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kunci kebahagiaan manusia di dunia ini tergantung sepenuhnya pada kemahiran dan keahliannya dalam mempergunakan dan mengatur waktunya, akan tetapi sayang sekali banyak manusia yang tidak menghargai waktu dan mempergunakannya dengan yang sewajarnya. Di waktu sehat dia mempergunakan waktunya semaunya tanpa memperhitungkan laba rugi, mudharat dan manfaat, moril maupun materil. Setelah sakit biasanya barulah dia tersentak dan menyesal kaenapa selama ini dia tidak memepergunakan waktu menurut yang semestinya, karena itulah Rasulullah saw memeperingatkan kita dalam hadist di atas. Ada dua nikmat kata Rasulullah yang sering kita sia-siakan yaitu KESEHATAN dan KESEMPATAN.
Banyak hal yang penting dan berharga yang bisa kita kerjakan setiap hari dengan modal kesehatan dan kesempatan yang telah diberikan Allah pada kita. akan tetapi sayang sekali manusia lebih banyak mengobral waktuny, demikian juga kesehatannya untuk hal-hal yang kurang penting dan tidak berharga.
Marilah kita renungkan dengan penuh kejujuran pada diri kita sendiri :
@ Mana yang lebih banyak waktu kita pergunakan tidur/istirahat dan santai dari pada hal-hal yang
yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat kita?
@ Mana yang lebih bayak waktu kita habiskan untuk membaca atau untuk mengobrol atau berkelakar?
@ Mana yang lebih banyak waktu kita pergunakan untuk membaca majalah dan buku-buku hiburan dari
pada membaca majalah dan buku-buku yang bernilai ilmiah dan islamiyah serta berguna bagi dunia
dan akhirat?
@ dst
Secara jujur kita jawab, selama ini kita masih banyak mempergunakan kesempatan dan kesehatan kita untuk hal-hal yang kurang penting dan kurang bermanfaat dari pada hal-hal yang penting.
Setelah mendiognosa diri kita sendiri secara jujur, marilah dengan penuh kesadaran kita ambil dan manfaatkan pula terapy yang telah dititipkan Rasulullah pada kita sejak lima belas abad yang lalu:
Menurut keterangan Abu Hurairah r.a Rasulullah saw. pernah bersabda: sebaik-baik ke-
Islaman seseorang ialah meninggalkan hal-hal yang tidak penting.
[HR. Turmudzi dll]
Mempergunakan waktu seefektif dan seefisien mungkin dengan meninggalkan hal-hal yang kurang penting dan tidak berguna secara teoritis tanpaknya sangat mudah dan ringan sekali, akan tetapi dalam prakteknya terasa berat dan sulit. Hal demikian dapat terjadi karena kebiasaan kita selama ini yang lebih banyak bergaya santai dari pada bergaya serius, dan juga kurang dan tipisnya rasa tanggung jawab dalam diri kita masing-masing, baik kesadaran dan tanggung jawab duniawy apalagi tanggung jawab ukhrawy.
Untuk menimbulkan rasa tanggung jawab tersebut ada baiknya kita renungkan sebuah pesan Rasul saw. yang mengajak kita untuk hidup penuh tanggung jawab di hadapan Allah:
Menurut keterangan Mu’adz bin Jabal, Rasulullah saw. pernah bersabda: Tidak akan
tergelincir (binasa) kedua kaki seorang hamba Allah di hari kiamat hingga ditanyakan
padanya (diminta pertanggung jawabannya) tentang empat hal: Usianya untuk apa
dihabiskannya, Masa mudanya kemana dipergunakannya, hartanya dari mana
diperolehnya dan kemanaa dibelanjakannya, dan ilmunnya sampai di mana diamalkannya.
HR. Tassar &Thabrani
Semoga Allah senantiasa menimbulkan rasa tanggung jawab kita dalam segala hal, dan semoga Allah senantiasa memberkati setiap detik waktu kita! Amiin.